THERMODINAMIKA
KONSEP,
DEFINISI, DAN PRINSIP DASAR
(Bagian II)
5. Pengukuran
Temperatur dan Tekanan
Beberapa jenis pengukuran suhu dan tekanan yang digunakan selama diskusi
termodinamika. Operator harus mengenali berbagai jenis
dan hubungan keduanya untuk memahami termodinamika.
Temperatur
Temperatur
adalah ukuran dari aktivitas molekul zat. Semakin besar gerakan molekul,
semakin tinggi suhu. Ini adalah ukuran relatif dari bagaimana "panas"
atau "dingin" suatu zat dan dapat digunakan untuk memprediksi arah
perpindahan panas. Temperatur merupakan indikasi dari energi panas yang
tersimpan dalam suatu sistem termodinamika. Dalam termodinamika, temperatur
didefinisikan sebagai sifat yang memiliki besar yang sama dalam sistem yang
berada dalam kesetimbangan termal. Temperatur adalah sifat mikroskopis yang
berhubungan dengan panas. Temperatur merupakan salah satu sifat yang paling
penting dari sebuah sistem termodinamika.
Skala
Temperatur
Dua
skala temperatur yang biasa digunakan untuk tujuan pengukuran adalah Fahrenheit
(F) dan Celcius (C) skala. skala ini didasarkan pada spesifikasi jumlah
kenaikan antara titik beku dan titik didih air pada tekanan atmosfer standar.
Skala Celsius memiliki 100 unit antara titik-titik ini, dan skala Fahrenheit
memiliki 180 unit. Skala temperatur mutlak didefinisikan sedemikian rupa
sehingga temperatur nol sesuai dengan keadaan teoritis dimana tidak ada gerakan
molekul substansi. Titik beku air terpilih sebagai titik nol skala Celcius.
Suhu terdingin dicapai dengan campuran es dan garam air terpilih sebagai titik
nol skala Fahrenheit. Suhu di mana air mendidih ditetapkan sebesar 100 pada
skala Celsius dan 212 pada skala Fahrenheit. Hubungan antara kedua skala
diwakili oleh persamaan berikut.
°F
= 32.0 + (9/5)°C
°C
= (°F - 32.0)(5/9)
Hal ini
diperlukan untuk menentukan skala suhu mutlak hanya memiliki nilai-nilai
positif. Skala suhu mutlak yang sesuai dengan skala Celsius disebut skala Kelvin
(K), dan skala mutlak yang sesuai dengan skala Fahrenheit disebut skala Rankine
(R). Nol poin pada kedua skala mutlak mewakili keadaan fisik yang sama. negara
ini di mana tidak ada gerakan molekul atom individu. Hubungan antara skala suhu
mutlak dan relatif ditunjukkan dalam persamaan berikut.
°R
= °F + 460
°K
= °C + 273
Tekanan
Gaya normal yang diberikan pada suatu
luas penampang tertentu disebut Tekanan (p) dari sistem. Tekanan dari suatu zat
tidak tergantung pada massa, tekanan adalah sifat intensif. Tekanan adalah ukuran gaya yang diberikan per
satuan luas pada batas-batas zat (atau sistem). Hal ini disebabkan oleh
tabrakan molekul bahan dengan batas-batas sistem. Sebagai molekul memukul
dinding, mereka mengerahkan gaya yang mencoba untuk mendorong dinding ke arah
luar. Gaya yang dihasilkan dari semua tabrakan ini menyebabkan tekanan yang
diberikan oleh sistem di sekitarnya. Tekanan sering diukur dalam satuan lbf/in2 (psi). Tekanan
diukur dan merupakan salah satu sifat yang paling penting dari sebuah sistem
termodinamika.
Skala
Tekanan
Dua
tekanan yang berbeda yang umum dalam praktek rekayasa: tekanan pengukuran dan tekanan absolut.
Perbedaan antara tekanan pengukuran dan tekanan absolut harus dipahami dengan
baik. Tekanan absolut (pAbs)
adalah jumlah gaya per satuan luas yang diberikan oleh sistem pada
batas-batasnya.
Alat pengukur tekanan mengukur perbedaan antara
tekanan fluida yang telah tersambung dengan udara di sekitarnya. Tekanan pengukuran
(pgage) adalah
nilai pengukuran dengan alat pengukur tekanan, yang menunjukkan perbedaan
tekanan antara sistem dan sekeliling, biasanya atmosfer. Tekanan atmosfer (patm)
disebabkan oleh berat udara per satuan luas horisontal dalam medan gravitasi
bumi. Jadi :
pgage
=
pabs - patm
Satuan tekanan sering digunakan adalah
inci atau mm merkuri (Hg), kPa, Mpa, bar, psi, psf, dll. Satuan termodinamika
yang paling banyak digunakan untuk tekanan pada sistim satuan SI adalah kilo-pascal (kPa) atau kilo-newton per meter persegi, dan psi pada sistim
satuan Inggris.
Perangkat
umum untuk mengukur tekanan adalah alat ukur Bourdon (Bourdon Gage), yang
ditunjukkan pada Gambar 5, dan manometer, yang ditunjukkan pada Gambar 6.
Gambar 5. Bourdon Gage
Gambar 6. Manometer
Sebuah
manometer digunakan untuk mengukur tekanan sistem dalam sebuah wadah. Jika
sistem memiliki tekanan p, cairan dalam manometer memiliki density (ρ), dan lingkungan atmosfer dengan
tekanan patm, maka perbedaan tekanan antara sistem dan
lingkungan dapat mendorong cairan dalam manometer sejauh L. ini dapat
dinyatakan oleh :
p - patm = ρ . L . g
Tekanan mutlak selalu positif, sementara
tekanan pengukur dapat bersifat positif atau negatif. Tekanan pengukur negatif
mengindikasikan tekanan di bawah tekanan atmosfer. Tekanan di bawah tekanan
atmosfir disebut tekanan vakum (pvac). Dalam
teks jika tekanan tidak secara eksplisit dinyatakan sebagai tekanan pengukuran
atau tekanan absolut, implikasinya adalah bahwa nilai adalah tekanan absolut. Hubungan
berbagai tekanan yang telah di bahas diatas adalah sbb :
Pabs
=
Patm
-
Pvac
Pabs = Patm + Pgauge
Gambar 7. Hubungan antara berbagai Tekanan.
6. Energi,
Kerja dan Kalor
Panas dan kerja adalah dua cara di mana energi dapat ditransfer melintasi
batas sistem. Salah satu penemuan paling penting dalam termodinamika adalah
bahwa kerja dapat dikonversi menjadi panas dengan jumlah yang setara dan panas juga
dapat dikonversi menjadi kerja.
Energi
Energi
didefinisikan sebagai kemampuan sistem untuk melakukan kerja melalui aksi
potensial yang dikenal sebagi gaya mekanik. Definisi yang lebih luas dari
konsep energi pada saat ini mengatakan bahwa energi adalah kemampuan untuk
menghasilkan pengaruh. Dalam hal ini pengaruh tidak hanya terbatas pada kerja
mekanik saja, tetapi juga pengaruh pengaruh yang dapat menggantikannya.
Energi
tidak dapat dilihat dan tidak berupa zat, energi diketahui dari hasil yang
dilakukannya. Berbicara secara termodinamika kita dapat mengatakan bahwa energi
diperlukan untuk menghasilkan perubahan perubahan sifat termodinamis suatu zat.
Dengan kata lain jika energi itu ditambahkan atau dikeluarkan dari suatu zat,
maka akan ada perubahan perubahan sifat termodinamis pada zat itu.
Materi
dapat menyimpan energi. Energi diadakan dalam sistem dikaitkan dengan masalah
sistem. Jumlah energi dari sistem tercermin dalam sifat seperti suhu,
kecepatan, atau posisi dalam medan gravitasi. Apabila jumlah energi yang
tersimpan berubah, nilai sifat sistem juga akan berubah.
Selanjutnya
perlu untuk mengetahui bentuk bentuk energi serta menggolong golongkannya bila
bermanfaat dan kemudian menghitung banyaknya energi pada setiap bentuk. Energi
dapat digolongkan pada dua golongan yaitu :
1 .
Energi tersimpan (storage energy)
2 .
Energi dalam transisi (energy in
Transition)
Energi
tersimpan adalah energi yang disimpan dalam massa suatu zat atau dengan
perkataan lain energi yang tersimpan dalam batas sistem. Contoh energi
tersimpan adalah energi potensial, energi kinetik, energi dalam, dll. Energi
dalam transisi adalah energi dalam proses peralihan antara zat zat atau daerah
daerah karena perbedaan potensial seperti potensial gaya, potensial temperatur
dan potensial listrik. Dengan kata lain energi dalam transisi adalah energi
yang melewati batas sistem. Contoh energi dalam transisi adalah kerja, kalor,
listrik dll.
Energi
Potensial
Energi potensial (Ep) didefinisikan sebagai energi karena posisi.
Dimana : Ep = Energi
potensial (ft.lbf)
m = massa (lbm)
z = ketinggian (ft)
g = percepatan grafitasi (ft/sec2)
gc = konstanta gravitasi = 32,17 (ft.lbm/lbf.sec2)
Energi Kinetik
Energi kinetik didefinisikan sebagai energi karena adanya gerak.
Dimana : Ek = Energi
Kinetik (ft.lbf)
V =
kecepatan (ft/sec)
Energi dalam
Energi potensial dan energi kinetik adalah bentuk makroskopik energi. Keduanya
dapat divisualisasikan dalam hal posisi
dan kecepatan benda. Selain bentuk-bentuk makroskopik energi, zat memiliki beberapa
bentuk mikroskopis energi, sebuah sistem menyimpan energi di dalam dan di
antara molekul penyusunnya hal inilah yang dinamakan dengan energi mikroskopis yang
meliputi energi translasi molekul, energi rotasi molekul, energi vibrasi
molekul, energi mengikat molekul, energi translasi elektron, energi rotasi
elektron, dll. Energi mikroskopis total yang
disimpan ini, disebut energi dalam. Simbol U digunakan untuk mewakili energi dalam,
dan u digunakan untuk mewakili energi dalam spesifik. Setiap
perubahan dalam kecepatan molekul, tingkat getaran dalam obligasi dan kekuatan
antara molekul, atau dalam jumlah dan jenis molekul, mengakibatkan perubahan
energi dalam. Perubahan energi dalam dilambangkan dengan ΔU. energi dalam tidak
langsung terukur, namun dapat dihitung berdasarkan sifat-sifat terukur lainnya.
Satuan energi dalam adalah British thermal unit (Btu), yang juga merupakan satuan panas. Energi dalam spesifik (u) suatu
zat adalah energi dalam per satuan massa. Ini sama dengan energi dalam total (U) dibagi
dengan massa total (m).
Energi aliran (flow energi)
Selain energi
dalam (U), terdapat energi bentuk lain yang penting dalam
memahami sistem transfer energi. Bentuk energi disebut energi pV karena
timbul dari tekanan (p) dan volume (V) dari cairan. Energi ini lebih dikenal dengan nama energi aliran. Energi
aliran (δpV) adalah energi yang dibutuhkan untuk mendorong volume V dari
zat yang mengalir melalui permukaan batas sistem ke dalam sistem dari
lingkungan dengan tekanan p, atau untuk mendorong volume V dari
zat yang mengalir melalui permukaan batas sistem keluar ke lingkungan dengan
tekanan p. Energi aliran hanya terjadi ketika ada aliran massa ke dalam sistem
atau keluar dari sistem. Jika tidak ada aliran massa ke dalam sistem atau
keluar dari sistem, tidak ada energi aliran, sehingga δ = 1 untuk
sistem terbuka, dan δ = 0 untuk sistem tertutup.
Total energi (Etot) yang dipunyai sistem adalah
jumlah dari energi potensial, energi kinetik, energi dalam dan energi aliran.
Etot = Ep + Ek +
U + δpV
Entalpi
Entalpi (H) suatu zat pada setiap titik adalah kuantifikasi
kandungan energi di dalamnya, yang dapat diberikan oleh penjumlahan dari energi
dalam (U) dan energi aliran (pV). Entalpi adalah sifat termodinamika yang
sangat berguna untuk analisis sistem rekayasa. Entalpi adalah sifat sistem yang
tidak secara langsung dapat terukur. Entalpi dan entalpi spesifik dilambangkan
oleh H dan h, dan didefinisikan oleh :
H
= U + pV
h = u + pv
di mana (h)adalah Entalpi
spesifik, u adalah energi dalam spesifik (Btu/lbm), dan v adalah volume spesifik (ft3/lbm) dari sistem.
Kerja (Work)
Energi kinetik, energi potensial, energi dalam, dan energi aliran adalah
bentuk energi yang sekaligus adalah sifat dari suatu sistem. Kerja adalah
suatu bentuk energi, tetapi energi dalam transisi. Kerja bukanlah milik suatu
sistem. Kerja adalah proses yang dilakukan oleh atau atas sistem, tetapi sistem
tidak mengandung kerja. Perbedaan antara bentuk-bentuk energi yang merupakan sifat
sistem dan bentuk-bentuk energi yang ditransfer ke dan dari sistem adalah
penting untuk memahami sistem transfer energi.
Untuk sistem mekanik Kerja didefinisikan sebagai aksi gaya yang dilakukan pada
objek sehingga objek dapat berpindah. Ini sama dengan produk dari gaya (F) kali
perpindahan (S).
Definisi kerja yang akan mencakup semua bentuk bentuk
kerja, termasuk kerja mekanik dapat dinyatakan sebagai berikut : Kerja adalah energi yang
dipindahkan dari sistem sewaktu operasi tertentu, dan menghasilkan pengaruh
tunggal diluar sistem yang dapat dijadikan untuk menaikkan sebuah beban.
Dalam menganalisa kerja dalam kaitannya dengan sistem transfer energi,
penting untuk membedakan antara kerja yang dilakukan oleh sistem pada lingkungannya
dan kerja yang dilakukan pada sistem dan lingkungannya. Kerja dilakukan oleh
sistem bila digunakan untuk memutar turbin dan dengan demikian menghasilkan
listrik dalam turbin-generator. Kerja dilakukan pada sistem ketika pompa
digunakan untuk memindahkan fluida kerja dari satu lokasi ke lokasi lain. Nilai
positif untuk kerja menunjukkan bahwa kerja dilakukan oleh sistem pada lingkungannya,
nilai negatif menunjukkan bahwa kerja yang dilakukan pada sistem dan
lingkungannya.
Untuk menganalisa kerja pada suatu sistim dapat
diandaikan sebuah silinder yang mempunyai sebuah pistonsebagai suatu sistem
sperti pada gambar 8.
Gbr. 8. Silinder berpiston
Jika beban kecil yang ada diatas piston diangkat, maka piston akan bergerak
naik sejauh dL. Jika jumlah gaya yang bekerja pada piston adalah p . A, dimana
p adalah
tekanan gas pada luas penampang piston (A), maka kerja δW adalah
δW =
p . A
. dL
A .
dL = dV , yaitu perubahan volume gas, sehingga kerja yang dilakukan
adalah
δW =
p . dV
Panas (Heat)
Panas didefiniskan sebagai bentuk energi yang dipindahkan melewati batas
sistem pada temperatur tertentu ke sistem lain (lingkungan) yang mempunyai
temperatur lebih rendah, karena adanya perbedaan temperatur antara sistem
sistem itu. Jadi panas dipindahkan dari sistem bertempertur lebih tinggi ke
sistem yang bertemperatur lebih rendah dan perpindahan tersebut hanya terjadi
karena adanya beda temperatur antara kedua sistem. Aliran ini panas akan
berakhir pada saat kesetimbangan termal antara dua sistem tercapai. Panas tidak
pernah terkandung dalam benda. Panas adalah energi dalam transisi antara sistem
dan lingkungannya, tidak terkait dengan materi. Sebuah sistem tidak memiliki
panas. Panas bukanlah milik sistem. Panas hanya dapat dikenali sewaktu melewati
batas sistem. Menjadi
Telah disepakati bersama, jika panas masuk ke sistem adalah positif, sebaliknya jika panas keluar sistem
adalah negatif. Panas disimbolkan dengan Q.
Satuan panas didefinisikan sebagai panas yang diperlukan untuk menimbulkan
suatu perubahan standart yang sudah disepakati terlebih dahulu.
Satu BTU (British Thermal Unit) adalah banyaknya energi panas yang
diperlukan untuk menaikkan temperatur satu Pound (lb) air dari 59,5 0F menjadi 60,5 0F
Satu kalori (1 kal) adalah banyaknya energi panas yang diperlukan untuk
menaikkan temperatur 1 gram air dari 14,5 0C menjadi 15,5 0C.