FISIKA DASAR
Besaran dan Satuan
1.1. Besaran Fisika
Dalam ilmu
fisika yang dimaksud dengan besaran adalah
sesuatu yang dapat di ukur dan dinyatakan dalam sebuah nilai dengan
satuan-satuan yang telah ditetapkan.
Selain itu
besaran juga merupakan sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa suatu hal
memiliki ukuran dan memiliki satuan yang akan diketahui ukurannya.
Dari pengertian
diatas dapat disimpulkan bahwa sesuatu itu bisa dikatakan sebagai besaran
apabila mempunyai 3 syarat, yaitu: Dapat
diukur atau dihitung, dapat dinyatakan dengan angka dan mempunyai nilai satuan.
Jika salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi, maka sesuatu itu tidak bisa
dikatakan sebagai besaran.
Panjang, massa,
lama waktu pertandingan bola, suhu udara, kekerasan benda, kecepatan mobil, terang cahaya, energi
yang tersimpan dalam bensin, arus listrik
yang mengalir dalam kabel, tegangan listrik PLN, daya listrik lampu ruangan, dan massa jenis air adalah
contoh sifat-sifat benda yang dapat diukur. Maka semuanya merupakan besaran fisika.
Jika didaftar,
jumlah besaran fisika yang ada saat ini sangat banyak.Namun, dari besaran yang
banyak tersebut, ternyata satu besaran dapat diperoleh
dari besaran-besaran fisika yang lainya. Contohnya,
·
Besaran
massa jenis dapat diperoleh dari besaran massa
dan volume. Massa jenis adalah hasil bagi massa dengan volume.
·
Besaran gaya dapat diperoleh dari
besaran massa dan
percepatan,
di mana gaya adalah hasil perkalian massa dan percepatan.
·
Besaran volum dapat diperoleh dari
pengukuran tiga besaran panjang (panjang,
lebar, dan tinggi).
Karena adanya
hubungan antar besaran-besaran tersebut, tentulah ada sekelompok besaran fisika saja yang
lebih mendasar dan semua besaran fisika lainnya
(yang sangat banyak tersebut) dapat diturunkan dari besaran dalam kelompok tersebut. Kelompok besaran yang
mendasar inilah yang harus ditentukan.
Kelompok besaran ini selanjutnya dinamakan BESARAN POKOK. Berdasarkan sejumlah pertemuan para ahli
fisika seluruh dunia, akhirnya ditetapkan
tujuh besaran pokok dalam fisika. Tujuh besaran tersebut tampak dalam Tabel 1.1
Tabel 1. Tujuh
besaran pokok
Besaran
|
Kegunaan
|
Panjang
|
Mengukur panjang benda
|
Massa
|
Mengukur kandungan materi suatu benda
|
Waktu
|
Mengukur selang waktu dua peristiwa atau kejadian
|
Kuat Arus
|
Mengukur aliran muatan listrik
|
Temperatur
|
Mengukur panas suatu benda
|
Intensitas
Cahaya
|
Mengukur
seberapa terang cahaya yang jatuh pada benda
|
Jumlah zat
|
Mengukur
jumlah partikel yang terkandung dalam benda
|
Semua besaran
fisika selain tujuh besaran pokok dalam Tabel 1.1 dinamakan
besaran turunan. Semua besaran turunan merupakan kombinasi dari besaran-besaran pokok. Karena jumlah
besaran fisika sangat banyak maka
boleh dikatakan bahwa hampir semua besaran Fisika merupakan besaran turunan. Contohnya: gaya
diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Ciri khusus dari
besaran turunan adalah bisa diukur secara langsung atau tidak langsung,
mempunyai satuan lebih dari satu dan dan bisa diturunkan oleh besaran pokok.
1.2. Pengukuran
dan Satuan
Nilai besaran-besaran fisika hanya dapat
diketahui setelah dilakukan
pengukuran. Lalu, apakah pengukuran itu? Apa yang kalian lakukan ketika melakukan pengukuran?
Tentu kalian mengambil alat ukur yang
sesuai. Kemudian kalian membandingkan nilai yang tertera pada alat ukur dengan besaran fisik benda. Inilah
yang dinamakan pengukuran.
Jadi Pengukuran adalah
membandingkan nilai suatu besaran yang diukur menggunakan besaran sejenis yang
ditetapkan sebagai satuan standar.
Tampak bahwa
satuan sangat penting dalam fisika. Hasil pengukuran tanpa satuan hanya membingungkan orang.
Hasil pengukuran yang disertai satuan
akan ditafsirkan sama oleh siapa pun dan di mana pun. Jika kalian melakukan pengukuran
besaran fisika, kalian wajib menyertakan satuan yang sesuai. Nilai pengukuran akan berguna jika
dilakukan dalam satuan baku. Satuan
baku adalah satuan yang diterima secara umum dan terdefinisi dengan
pasti nilainya.
Contoh satuan baku untuk pengukuran panjang adalah meter, sentimeter, millimeter, kilometer, kaki,
inci, mil, dan sebagainya. Semua orang di
dunia memiliki penafsiran yang sama tentang panjang satu meter, satu millimeter, satu inci, satu kaki, dan
sebagainya. Apabila dilaporkan panjang benda
adalah 1,4 meter maka semua orang akan memiliki kesimpulan yang sama.
1.3. Satuan Sistem Internasional
Untuk
menyeragamkan penggunaan satuan di seluruh dunia, pada Konferensi Umum Berat dan Pengukuran
ke-14 tahun 1971 ditetapkan Satuan Internasional
untuk tujuh besaran pokok. Satuan tersebut selanjutnya dinamakan satuan SI (Le Systeme Internationale). Satuan SI
untuk tujuh besaran pokok
tampak pada Tabel 1.2.
Cabang fisika
yang paling awal berkembang adalah mekanika. Di dalam mekanika, besaran fisika yang digunakan
hanyalah panjang, massa, dan waktu.
Satuan SI untuk ketiga besaran terebut adalah meter, kilogram, dan detik. Kelompok tiga
satuan ini diberi nama khusus yaiu satuan MKS
(M = meter,
K = kilogram, dan S = second).
Satuan lain yang
digunakan untuk tiga besaran dalam mekanika adalah
centimeter untuk panjang, gram untuk massa, dan second untuk waktu. Ketiga satuan tersebut juga
diberi nama
khusus yaitu satuan CGS (C = centimeter, G = gram, dan S =
second). Kaitan antara satuan MKS dan CGS sangat mudah, yaitu 1 meter = 100
centimeter dan 1 kilogram = 1000 gram.
Tabel 1.2 Satuan
SI untuk besaran pokok
Besaran Pokok
|
Satuan SI
|
Simbol
|
Panjang
|
Meter
|
m
|
Massa
|
Kilogram
|
kg
|
Waktu
|
Detik
|
s
|
Kuat Arus Listrik
|
Ampere
|
A
|
Suhu
|
Kelvin
|
K
|
Intensitas Cahaya
|
Kandela
|
Cd
|
Jumlah Zat
|
mol
|
mol
|
Setelah para
ahli menetapkan satuan SI untuk
besaran-besaran pokok, yang
harus dilakukan selanjutnya adalah menentukan nilai untuk tiap satuan tersebut. Berapa nilai satu kilogram
tersebut? Berapa panjangkah satu meter? Berapa
lamakah satu detik?
Penetapan ini pun ditentukan dalam Konferensi Umum
Berat dan Ukuran para ahli seluruh dunia. Khusus untuk satuan massa, panjang, dan waktu, nilai satuan
yang telah ditetapkan hingga saat ini sebagai
berikut.
Satuan Panjang
Mula-mula satu
meter didefinisikan berdasarkan keliling bumi. Ditetapkan
bahwa keliling garis bujur bumi yang melalui kota Paris, Prancis ditetapkan memiliki panjang 40.000.000 m
(Gambar 1.4 kiri atas). Jadi panjang
satu meter sama dengan 1/40.000.000 keliling garis bujur bumi yang melalui kota Paris. Definisi ini menjadi
tidak memadai ketika perkembangan
ilmu pengetahuan
dan teknologi menuntut pengukuran yang makin akurat. Tidak mungkin pengukuran yang akurat
diperoleh dari satuan standar yang tidak
akurat.
Pada akhir abad
ke-19, panjang satu meter didefinisikan ulang. Panjang satu meter ditetapkan sama dengan jarak
dua goresan pada batang campuran logam
platina dan iridium yang tersimpan di International Bureau of Weight and Measures di
kota Sevres, Prancis. Logam tersebut disimpan
pada kondisi yang dikontrol secara ketat utuk menghindari perubahan dimensi akibat perubahan
kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban udara, tekanan udara, intensitas
cahaya, reaksi kimia, dan sebagainya.
Setelah laju
cahaya dapat diukur dengan sangat teliti, pada Konferensi Umum Tentang Berat dan Pengukuran ke -17
tahun 1983, panjang satu meter didefinisikan
ulang sebagai jarak tempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299.792.458 detik (Gambar 1.4 bawah). Ini berarti
pula bahwa selama satu detik
cahaya merambat dalam ruang hampa sepanjang 299.792.458 meter.
Satuan Massa
Masa standar
satu kilogram adalah massa silinder logam yang terbuat dari campuran logam platina dan iridium.
Massa standar ini disimpan dalam kondisi
yang dikontrol secara ketat di International Bureau of Weights and Measures di
kota Sevres, Prancis. Sejak awal penetapan hingga saat ini, definisi massa standar tidak pernah berubah.
Satuan Waktu
Pada Konferensi
Umum tentang Berat dan Pengukuran ke-13 tahun 1967
telah ditetapkan bahwa standar waktu satu detik didasarkan pada frekuensi gelombang yang dipancarkan
atom. Atom Cesium dengan nomor atom
133 (Cesium-133) dipilih sebagai atom standar karena frekuensi gelombang yang dipancarkan dapat
dihasilkan dengan mudah dan dapat
diukur dengan
ketelitian sangat tinggi. Cahaya yang dipancarkan atom Cesium-133 berosilasi sebanyak
9.192.631.770 kali dalam satu detik.
Dengan demikian, satu detik
didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan
oleh gelombang yang dipancarkan atom Cesium-133 untuk
berosilasi
sebanyak 9.192.631.770 kali. Untuk
memproduksi waktu standar tersebut maka dibuat jam yang didasarkan getaran gelombang yang
dipancarkan atom Cesium-133. Jam
tersebut
dinamakan jam atom. Contoh jam atom pertama tersimpan di NIST, Amerika. Jam atom menghasilkan
ketelitian yang sangat
tinggi. Kesalahan yang terjadi kurang dari 1 detik dalam waktu 30.000 tahun.
Referensi :
1. Mikrajuddin Abdullah. Fisika Dasar 1. Institut Teknologi Bandung
2. Halliday and Resnick. Fisika. Erlangga. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar