Welcome

Selamat datang.........
Terima kasih atas kunjungan anda pada blog saya.........
Blog ini dibuat dengan tujuan mempermudah proses belajar mengajar di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado.
Blog ini juga dibuat dengan tujuan melatih dan membiasakan mahasiswa Jur. Pend. Teknik Mesin FATEK UNIMA untuk menggunakan dan memperoleh informasi dari internet.
Semoga anda mendapatkan informasi yang diperlukan dalam blog ini.........

Akhir kata.........
Komentar dan saran anda akan membuat blog ini makin baik.

Cari Blog Ini

Kamis, 08 Maret 2012


Koefisien perpindahan kalor menyeluruh ( Overall Heat Transfer Coefficient ).

Pada uraian sebelumnya telah dibahas tentang konduksi kalor pada keadaan tetap. Pada kenyataannya transfer kalor konduksi selalu diawali dengan proses konveksi dan diakhiri dengan proses konveksi pula. Sangatlah jarang proses konduksi terjadi tanpa diawali  dan diakhiri dengan proses konveksi. Perhatikan transfer kalor yang terjadi pada suatu dinding datar seperti gambar dibawah ini.
 
Sisi kiri terdapat fluida panas dan sisi kanan terdapat fluida dingin. Pada sisi kiri terjadi transfer kalor secara konveksi dari fluida panas ke permukaan dinding sebelah kiri akibatnya permukaan dinding sebelah kiri menjadi lebih tinggi temperaturnya dari permukaan dinding sebelah kanan. Karena adanya perbedaan temperatur pada permukaan kanan dan kiri terjadilah transfer panas secara konduksi dari permukaan kiri ke permukaan kanan. Dengan adanya transfer panas dari permukaan kiri ke permukaan kanan menyebabkan temperatur permukaan kanan menjadi lebih panas dari fluida yang ada si sebelah kanan, sehingga terjadilah transfer kalor secara konveksi dari permukaan dinding sebelah kanan ke fluida yang berada disampingnya.
Aliran kalor yang terjadi dari fluida panas ke permukaan dinding sebelah kiri adalah



Aliran kalor dari permukaan dinding kiri ke permukaan dinding kanan adalah



Aliran kalor dari permukaan dinding kanan ke fluida di sebelah kanan yang dingin adalah


Jika ketiga persamaan diatas dijumlahkan pada arah temperatur maka akan menjadi :



 
Kita ketahui bahwa qA  =  qB  =  qC  = q  dan  AA  =  AB  =  AC  = A. 
Sehingga 
 



Maka Aliran kalor dari fluida kiri ke fluida kanan dapat ditulis sbb :





Aliran kalor dari fluida kiri ke fluida kanan adalah hasil gabungan dari proses konduksi dan konveksi boleh dinyatakan dengan koefisien perpindahan kalor menyeluruh U, yang dirumuskan dalam hubungan 
 



Jika disesuaikan dengan persamaan sebelumnya, koefisien perpindahan kalor menyeluruh adalah 
 



 
Koefisien perpindahan kalor menyeluruh untuk sebuah pipa dapat pula ditemukan seperti cara diatas tadi. Perlu diperhatikan bahwa luas permukaan yang menerima kalor pada pipa tidaklah sama untuk ke dua fluida, fluida yang satu luas permukaannya didasarkan pada permukaan dalam pipa dan fluida yang lain didasarkan pada permukaan luar pipa seperti pada gambar.














A     = Transfer kalor secara konveksi dari fluida dalam pipa ke permukaan bagian dalam pipa
B     = Transfer kalor secara konduksi dari permukaan bagian dalam ke permukaan bagian luar pipa
C     =  Transfer kalor secara konveksi dari permukaan bagian luar pipa ke udara fluida yang berada di sekitar pipa.
t0    =  Temperatur fluida dalam pipa
t1    =  Temperatur permukaan bagian dalam pipa
t2    = Temperatur permukaan bagian luar pipa
t3    =  Temperatur fluida di luar pipa
L     = Panjang pipa
r0    =  Jari jari bagian dalam pipa
r1    =  Jari jari bagian luar pipa

Aliran kalor yang terjadi dari fluida ke permukaan permukaan bagian dalam pipa adalah
 



 Aliran kalor dari permukaan bagian dalam ke permukaan bagian luar adalah



Jika ketiga persamaan diatas dijumlahkan pada arah temperatur maka akan menjadi :
 



 
Karena  qA  =  qB  =  qC  = q , maka :
 




Dimana A0 adalah luas permukaan penerima kalor bagian dalam pipa dan A1 adalah luas permukaan penerima kalor permukaan luar, sehingga koefisien perpindahan kalor menyeluruh untuk pipa dapat ditulis  
 




Karena luas permukaan penerima kalor berbeda pada bagian dalam dan luar pipa maka koefisien perpindahan kalor menyeluruh dapat didasarkan pada permukaan luar ataupun permukaan dalam dari pipa.
 




 

















1 komentar:

Konduksi kalor pada keadaan Titak Tetap

                                        KONDUKSI PANAS PADA KEADAAN TIDAK TETAP Jika laju aliran panas dan suhu pada setiap titik dari suat...