TEORI
ORGANISASI MODERN
1.
Organisasi dan Teori Organisasi
Organisasi
adalah kelompok orang yang secara bersama sama ingin mencapai tujuan. Beberapa
definisi tentang Organisasi:
- Ernest Dale, Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.
- Cyril Soffer, Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.
- Kast & Rosenzweig, Organisasi adalah sub sistem teknik, sub sistem structural, sub sistem psikososial dan sub sistem manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.
Organisasi adalah suatu kesatuan dari sekelompok
manusia, yang berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota
memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing, yang sebagai satu kesatuan
mempunyai tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas yang jelas, sehingga bisa
dipisahkan secara tegas dari lingkungannya.
Ciri-Ciri Organisasi:
- Lembaga sosial yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
- Dikembangkan untuk mencapai tujuan
- Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
- Instrumen sosial yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.
Dari pembahasan
sebelumnya maka dapat dipahami bahwa definisi teori organisasi berfungsi
menjelaskan kegiatan dan dinamika kerjasama organisasi dan memberikan tuntunan
dalam pengambilan keputusan berdasarkan prediksi akibat pengambilan keputusan
tersebut.
Menurut Lubis
dan Husaini (1987) bahwa teori organisasi adalah sekumpulan ilmu pengetahuan
yang membicaraan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori organisasi merupakan sebuah
teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu. Hakekat kelompok dalam
individu untuk mencapai tujuan beserta cara-cara yang ditempuh dengan
menggunakan teori yang dapat menerangkan tingkah laku, terutama motivasi,
individu dalam proses kerjasama.
Dibawah ini merupakan bagan tentang perkembangan
teori organisasi:
2.
Teori Organisasi Modern
Salah satu aliran besar dalam
teori organisasi adalah teori organisasi modern. Teori ini muncul
pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu teori klasik
dan neoklasik. Teori Organisasi modern ditandai dengan lahirnya gerakan
contingency yang dipelopori Herbert Simon,
yang menyatakan bahwa teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang
dangkal dan terlalu disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi yang
dibawahnya dapat diterapkan prinsip yang saling bersaing. Kemudian Katz dan Robert Kahn dalam bukunya “the social psychology of
organization” mengenalkan perspektif organisasi sebagai suatu sistem
terbuka. Buku tersebut mendeskripsikan keunggulan-keunggulan perspektif sistem
terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan
lingkungannya, dan perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap lingkungan
yang berubah jika organisasi ingin tetap bertahan.
Teori Organisasi Modern sering
disebut dengan teori “Analisa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan
antara teori klasik dan neoklasik. Teori
modern dalam banyak hal mendasar berbeda dengan teori klasik.
- Teori organisasi klasik menitikberatkan pada analisis dan deskripsi, sementara teori organisasi modern menekankan pada keterpaduan dan perancangan secara menyeluruh.
- Teori organisasi klasik terfokus pada konsep, skalar, dan hubungan vertikal, sementara teori organisasi modern cenderung horizontal, dinamis, dan multidimensi.
Teori organisasi modern menekankan
pada perpaduan (synthesis) dan
perancangan (design), menyediakan
pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh. Teori modern bisa disebut sebagai teori organisasi dan manajemen umum
yang memadukan teori klasik dengan konsep-konsep yang lebih maju. Ini
dilakukan dengan memandang organisasi sebagai suatu proses dinamis yang terjadi
dan dalam hal-hal yang umum dikendalikan oleh struktur. Teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat
kompleks, dinamis, multilevel, multidimensional, multivariabel, dan
probabilistik. Sebagai suatu sistem, organisasi terdiri atas 3 unsur :
- unsur struktur yang bersifat makro
- unsur proses yang juga bersifat makro
- unsur prilaku anggota organisasi yang bersifat mikro.
Teori organisasi modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu
sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi
adalah suatu sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungannya, bila ingin mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Organisasi sebagai sistem terbuka meletakkan
aspek lingkungan menjadi perhatian khusus. Organisasi sebagai suatu sistem
terbuka berarti bahwa organisasi merupakan bagian atau sub-sistem dari
lingkungannya, sehingga organisasi bisa dipengaruhi maupun mempengaruhi
lingkungannya. Keterbukaan dan ketergantungan organisasi terhadap lingkungannya
menyebabkan bentuk organisasi harus disesuaikan dengan lingkungan dimana
organisasi itu berada.
Teori organisasi modern melihat
bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan
saling ketergantungan. Organisasi sebagai suatu system terbuka
yang terdiri dari elemen-elemen yang saling berhubungan, didalamnya memerlukan
input, melakukan transformasi input menjadi output dan dikeluarkan pada
lingkungan diluar organisasi. Dalam pembentukan sistem terbuka dalam organisasi
dipengaruhi oleh interaksi antara subsistem dengan lingkungannya.
Subsistem-subsistem yang terdapat pada organisasi masing-masing mengerjakan
fungsinya yang khas. Teori organisasi modern menunjukkan tiga kegiatan
proses hubungan universal yang selalu muncul pada sistem manusia dalam
perilakunya berorganisasi. Ketiga proses tersebut adalah
- komunikasi ,
- berusaha untuk mencapai keseimbangan, dan
- pengambilan keputusan.
Teori modern adalah multidisiplin
dengan sumbangan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Faktor-faktor yang
membedakan kualitas teori organisasi modern dengan teori-teori lainnya adalah
dasar konseptual analitiknya, ketergantungannya pada data riset empiric, dan di
atas semuanya, sifat pemaduan dan pengintegrasikannya. Kualiatas-kualitas ini
merupakan kerangka filosofi yang diterima sebagai suatu cara untuk mempelajari
organisasi sebagai suatu sistem. Interaksi
dinamis antar proses-proses, bagian-bagian dan fungsi-fungsi dalam suatu
organisasi, maupun dengan organisasi lain, dan dengan lingkungan, merupakan
inti pembahasan teori organisasi modern.
Suatu organisasi merupakan suatu
proses yang tersusun para individu saling mempengaruhi untuk berbagai tujuan.
Dalam Pendekatan Modern menyatakan bahwa yang dimiliki saat ini bukan teori
mengenai organisasi tetapi way of
thinking atau cara berfikir mengenai organisasi, cara melihat dan
menganalisis secara lebih tepat dan mendalam, yang dilakukan melalui
keteraturan atau regularitas perilaku organisasi, yang hanya berlaku untuk
suatu lingkungan atau kondisi tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar